Senin, 25 April 2011

dinasti timuriyah

DINASTI TIMURIYAH
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu dinasti yang berkuasa di wilayah Persia adalah dinasti Timuriyah. Dinasti ini berkuasa di seluruh daratan Persia dan Asia Tengah pada abad ke-14 sampai abad ke-15. Dinasti Timuriyah merupakan dinasti yang menganut Islam sunni. Dinasti ini didirikan oleh Timur Lenk yang lahir pada tahun 1336 di kota Kish. Kehadiran dinasti Timuriyah mewakili gelombang besar ketiga perpindahan dan penaklukan suku bangsa Asia Tengah ke dunia Islam.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai sejarah singkat berdirinya dinasti Timuriyah, ekspansi wilayah, serta kemunduran Timuriyah di daerah Persia khususnya.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Berdirinya Dinasti Timuriyah
Dinasti Timuriyah didirikan oleh Timur Lenk yang lahir di kota Kish, sebelah selatan Samarkand di Transoxiana, pada tanggal 8 April 1336 M/25 Sya'ban 736 H. Ayahnya bernama Taragai, kepala Suku Barlas, keturunan Karachar Noyan yang menjadi menteri dan kerabat Jagatai, putera Jengis Khan. Suku Barlas mengikuti Jagatai mengembara ke arah barat dan menetap di Samarkand. Taragai menjadi gubernur Kish. Keluarganya mengaku keturunan Jengis Khan sendiri. Di masa kesilnya, Timur menghabiskan waktu untuk menggembala kambing dan mendapat julukan “Lenk” yang artinya pincang. Timur tumbuh menjadi seorang pemuda yang memiliki perhatian dalam hal kemiliteran. Karena itu, ia masuk angkatan perang local Amir Husein dan pernah menjadi pemimpin. Timur dikenal sebagai seorang yang gigih dalam menjaga daerahnya dari ancaman tuglaq Timur Khan, penguasa dinasti Chaghatayi.pada tahun 1361 Timur diangkat menjadi wazir Gubernur Ilyas, anak Tuglaq Timur Khan yang berkuasa di Samarkand. Namun Timur tidak puas atas kedudukannya. Ia menggalang kekuatan bersama Amir Husein untuk memberontak Tuglaq Timur Khan. Ia berhasil mengalahkan pasukan Timur Khan dan bahkan Timur Khan dan Ilyas mati di medan pertempuran. Kemenangan ini dimanfaatkan Timur untuk menyerang sekutunya, Amir Husein. Amir Husein terbunuh oleh Timur. Akhirnya pada tanggal 10 April 1370 di Balkan Timur memproklamasikan diri sebagai pemimpin dan penguasa tunggal atas daerah kekuasaan dinasti Chaghatayi. Hal ini juga menandakan berdirinya dinasti Timuriyah.
2. Ekspansi Wilayah Dinasti Timuriyah
Dalam menegakkan kekuasaannya, Timur didukung oleh elit muslim setempat, termasuk Syaikh al-Islam di Samarkand dan kalangan sufi yang menjadi penasihat spiritaulnya. Tokoh-tokoh agama Islam bekerja sebagai qodli, diplomat, dan tutor bagi paneran-pangeran muda.
Setelah merasa kedudukannya kuat di Samarkand, Timur Lenk segera melaksanakan ambisinya untuk memperluas daerah kekuasaannya. Dengan dukungan dari pasukan dan para tokoh ulama, Timur Lenk berhasil menaklukan beberapa dinasti lain yang berada di bawahnya. Daerah Khawarizmi dan Jata dikuasai pada tahun 1380 setelah bertempur selama sepuluh tahun. Pada tahun 1381 M ia menyerang dan berhasil menaklukkan Khurasan yang merupakan pintu masuk ke Persia, Irak, dan Mesopotamia. Selama tahun 1381-1382 Timur Lenk berhasil menguasai Herat, Masyad, Sabzavar, Astarabad, Mazandaran, dan Sistan. Di setiap negeri yang ditaklukkannya, ia membantai penduduk yang melakukan perlawanan. Di Sabzavar, bahkan ia membangun menara yang disusun dari 2000 mayat manusia yang dibalut dengan batu dan tanah liat. Tahap berikutnya adalah kemenangan Timur Lenk ats Fars, Irak, Luristan, dan Azerbaijan. Pada tahun 1387 Timur menghabiskan waktunya di Tabriz. Pada saat bersamaan ia juga harus mengatasi pemberontakan anaknya, Umar Syaikh di daerah Transoksania. Setelah berhasil meredakan pemberontakan, Timur melanjutkan ekspansinya yang dikenal dengan “perang lima tahun”. Tujuan utama ekspedisi ini adalah menalukan daerah disekitar Laut Kaspia, menggulingkan dinasti Muzaffari, dan menguasai daerah Mesopotamia. Pada tahun 1393 M ia menghancurkan dinasti Muzhaffari di Fars dan membantai amir-amirnya yang masih hidup. Pada tahun itu pula Baghdad dijarahnya dan setahun kemudian ia berhasil menduduki Mesopotamia.
Setelah memukul mundur pasukan dinasti Jalayiri, Timur menerobos ke asia Kecil menaklukan Edesa, Tarkit, Mardin, dan Amid. Gerak pasukan Timur ke utara mendapat perlawanan dari Tuqtamish. Namun, tentara Tuqtamish berhasil di kalahkan dan Kipcak jatuh ke tangan Timur pada tahun 1395. Tahun berikutnya Moskow dan Georgia jatuh juga ke tangan Timur. Sambil menaklukan beberapa pemberontakan, Timur mengarahkan pasukannya ke daerah India untuk mengalahkan dinasti-dinasti muslim di sana. Pada bulan April 1398pasukan Timur menusuri lembah sungai Indusdan akhir tahun tersebut kota Delhi dapat direbut. Delapan puluh ribu penduduk Delhi menjai korban kekejaman pasukan Timur dan Sultan Mahmud III sebagai raja Delhi melarikan diri ke Gujarat.
Sementara Timur arus mengembalikan konsentrasi pasukannya kePersia dan Asia Kecil untuk menumpas pemberontakan Dinasti Jalayiri yang telah menguasai Azerbaijan. Miransyah, anak Timur sendiri juga ikut melakukan pemberontakan. Pada Agustus 1400 Timur menyerbu Georgia dan dan empat ribu tentara Kristen dibakar hidup-hidup dan kota penting, Malathya berhasil ditaklukan.
3. Kemunduran Timuriyah
Dengan terbunuhnya Ulugh Beg, kehancuran Timuriyah semakin nyata. Terjadi perebutan kekuasaan antara para keturunannya. Abdul Ltif hanya bertahta enam bulan lalu digantikan oleh Abdullah Mirza, cucu Syakhrukh. Tetapi ia juga mengalami nasib yang sama karena kekuasaannya direnut oleh Abu Said yang sebetulnya bukan keturunan langsung dinasti Timuriyah. Di saat situasi yang kacau, Abu Said dengan bantuan suku Uzbek berhasil menduduki tahta kerajaan kemudian disusul transoksania. Tahun 1415 Abu Said berhasil mengalahkan Abdullah Mirza sebagai penguasa Timuriyah dan memproklamasikan diri menjadi penguasa Timuriyah.


BAB III
PENUTUP

1 komentar:

  1. Halo, saya ingin menggunakan bahan anda sebagai referensi presentasi kelas saya. Sebelumnya post ini bersumber dari mana ya? Terima kasih.

    BalasHapus